Friday, June 19, 2009

SELUK BELUK CARITO NI PASIRUPUT (CERITA PENCARI RUMPUT)

Dalam masa tahun 1990 kebawah atau sebelum sarana Transportasi Kendaraan Roda 4 dan roda 2 masuk ke Daerah Kec. Marancar, khususnya ke Desa Aek Nabara, Tanjung Rompa, Haunatas, Bonandolok, Bulu Mario dan Batu Satail, Alat transportasi yang digunakan oleh masyarakat setempat adalah Angkutan dengan Kuda dan Kerbau sebagaimana di Daerah lainnya pada umumnya. Binatang Kuda yang dijadikan sebagai Sarana Angkutan membawa hasil-hasil pertanian atau perkebunan ke pasar terdekat harus benar-benar dipelihara dan dijaga agar selalu sehat dan taat sama Tuannya dalam membantu membawa barang ke suatu tempat seperti menjaga makanan sang Kuda seperti pemberian Rumput untuk santapan kuda, memandikannya dan mengajari kuda bagaimana mencintai dan menyayangi Manusia sebagai Tuannya.
Banyak cerita-cerita rakyat yang didapat dari pengalaman-pengalaman pencari Rumput untuk makanan kuda, khususnya anak-anak masyarakat yang mempunyai kewajiban mencari Rumput untuk makanan Kuda. Biasanya Tanggung jawab mencari rumput ini sering diberikan pemilik kuda terhadap anaknya laki-laki yang berumur antara 11 thn s/d dewasa atau kalau dulu mulai dari SD kelas 2 atau SD kelas 3 (umur SD jaman dahulu dimulai sekitar 8 sampai 9 tahun). Dan bagi Anak pencari rumput tanggung jawab ini merupakan tanggung jawab penuh yang harus dilakukan kalau tidak kena marah sang Bapak di sore hari.
Buat Kalangan Pencari Rumput mendapatkan Rumput satu karung sering menjadi ajang perlombaan yang menyenangkan diantara sesama pencari rumput. Perlombaan ini bisa berupa Siapa duluan mencapai/mendapatkan satu karung rumput atau Berlomba pulang sambil berlari membawa rumput yang sudah penuh ke kampung dan perlombaan-perlombaan lainnya. Sifat saling membantu diantara satu sama lainnya menjadi yang menarik dan menyenangkan yang tidak terlupakan, jika satu teman sudah duluan mendapatkan satu karung rumput maka setelah itu biasanya dia akan membantu temannya untuk mendapatkan rumput hingga penuh karung yang dibawa.
Biasanya setelah selesai belajar di sekolah sambil berjalan pulang Pasiruput suka merencanakan arah kemana mereka akan mencari rumput, bahkan tidak jarang saat pelajaran berlangsung sering Pasiruput tidak konsentrasi untuk belajar mengingat terkadang sulitnya mencari rumput untuk makanan kuda.
Daerah Persawahan yang kurang perhatian dari pemilik Petani menjadi tempat menyenangkan buat Pasiruput guna mengumpulkan Rumput sampai 1 karung penuh untuk makanan Kuda satu malam. Biasanya Sawah yang kurang perhatian akan terdapat jenis rumput makanan Kuda yang sangat baik untuk makanan kuda. Sedangkan bila persawahan sedang dibersihkan maka situasi ini menjadi hal yang sulit bagi pencari rumput/pasiruput untuk mencari makanan kuda, sehingga saat Sawah petani/masyarakat dibersihkan maka Pinggir-pinggir pengairan air ke Sawah, Kebun yang tidak terawat menjadi hal yang tidak boleh dilupakan oleh setiap pencari rumput/Pasiruput. Bahkan bila pengarian air yang kesawah juga dibersihkan dan kebun-kebun di rawat maka hutan sekitar kampung menjadi tempa terakhir untuk mencari rumput yang sesuai dengan makanan Kuda.
Hampir semua pencari rumput/Pasiruput mempunyai kenangan manis dan pahit dalam mendapatkan satu karung Rumput untuk makanan kuda, mulai dari terluka akibat kena sayatan alat pemotong rumput, digigit ular, digigit binatang-binatang kecil seperti semut api, digigit lebah, dikejar-kejar lebah hingga menceburkan ke kolam petani, terjatuh waktu membawa rumput, Haus karena sudah berjalan jauh untuk mengelilingi sawah-sawah petani yang terdapat hampir di sekitar kampung/desa bahkan yang paling menyedihka dikala Hujan Deras tiba maka Pohon selain gubuk-gubuk kecil yang terdapat ditengah-tengah sawah menjadi tempat beristrahat. Bahkan masih banyak lagi kesulitan-kesulitan/tantangan pencari rumput/pasiruput dalam hal melaksanakan tugasnya.
Pasiruput/Pencari Rumput semaksimal mungkin harus bisa mengatasi problem-problem diatas bila sedang mencari Rumput. Dan masalah yang paling sulit dihadapi adalah digigit ular. Untuk menghindari ini tidak jarang pasiruput sering membawa tongkat dan memukul-mukul rumput pelan-pelan sambil berjalan mengelilingi sawah-sawah petani. Dan untuk memastikan Ular tidak ada dalam kumpulan rumput yang akan diambil maka melemparkan tanah ke rumput disekitar menjadi tehnik yang ampuh untuk memastikan bahwa tidak terdapat ular di sekitar rumput.
Disamping Pengalaman-pengalaman pahit pasiruput, terdapat juga kenangan-kenangan manis yang sulit dilupakan seperti bebas menikmati alam terbuka, mendapatkan buah-buah segar yang banyak dijumpai dan bermain di hutan atau disawah jika Rumput yang ditargetkan sudah terpenuhi. Jika Haus tiba maka air sawah, air yang mengalir di pengairan sawah atau air yang keluar dari tanah menjadi Minuman yang Khas bagi pasiruput/pencari rumput. Disamping perilaku diatas salah satu Perilaku Pasiruput yang muncul adalah mengambil tanpa permisi hasil-hasil pertanian/perkebunan yang ada atau mencuri buah-buahan/hasil perkebunana seperti Jagung, Timun, Pepaya dan buah lainnya untuk dikonsumsi bersama-sama dengan teman lainnya. Biasanya Pasiruput mengambil buah/hasil perkebunan tanpa se izin pemilik hanya untuk konsumsi mereka tidak untuk diperjual belikan, dalam istilah adat di masyarakat adalah TAKKO RAJA/Mencuri hanya untuk konsumsi sendiri dan tidak untuk diperjualbelikan dan biasanya saat mengambil / mencuri selalu diserukan/diteriaki dengan kata-kata seperti "Perisi jo da, Hubuat jo saotik da/Permisi....Kuambil dulu sedikit......" artinya minta izin sama pemilik kebun walaupun tidak ada pemilik kebun berada ditempat saat itu. Hal ini biasa dilakukan oleh masyarakat terutama pasiruput.
Suka duka pasiruput, tantangan, hambatan diatas menjadi suatu cerita yang mengasikkan untuk didengar dari para siruput dan dapat dijadikan menjadi cerita-cerita rakyat. Banyak cerita pasiruput yang bisa dijadikan menjadi aspirasi dalam menghadapi Tantangan hidup sehari-hari. Seperti bagaimana mereka memecahkan persoalan dikala Hujan deras sementara Sawah yang sudah di tempuh sedang dibersihkan, namun tetap saja Ukuran Satu Karung harus terpenuhi. Buat Pasiruput, jika tidak terkumpul satu karung Rumput untuk makanan Kuda maka Hukuman/sangsi yang akan diterima sesampai dirumah sudah terbayangkan. Pencapaian target satu karung menjadi suatu aturan yang harus dipenuhi tanpa kompromi.
Rata-rata anak di Kec Marancar Sebelum tahun 1990 masih mengalami hal-hal diatas dan Suka dan duka tersebut menjadi kenangan manis yang sulit dilupakan hingga akhir khayat nanti. (tunggu cerita rakyat dari pasiruput di Kec. Marancar).

3 comments:

  1. ada tidak penyuluhan pertanian di Marancar ???
    bisa di up date kan ??
    saya butuh sekali !!
    sayang saya tidak bisa datang ke sana.
    saya mau buat tugas 2 minggu lagi.
    orang tua saya dari Marancar loh !!
    kalau sudah ada.
    bisa hubungi saya di 081362360208
    terima kasih

    ReplyDelete
  2. Saat ini menurut informasinya bahwa di Kecamatan Marancar akan dibangun sarana pengembangan Perikanan dan perkiraan berada disekitar Desa Aek Sabaon, dan Jalan dari Desa Tanjungrompak arah ke Aek Sirabun sedang dirintis. Menurut perencanaannya Jalan tersebut melalui Jalan dari Tanjungrompa mengikuti arah Jalan yang Kuda yang dilalui oleh Pengangkut Barang ke Desa Batu Satail Kec. Sipirok lurus ke Saba Lobu sampai ke perbatasan Lokasi Sirerak dan Aek Sirabun. Jalan ini sepertinya akan terealisasi di Tahun 2010 ini. Dan jika ini benar-benar terjadi maka, Sumber Daya Alama yang ada disekitar Aek Sirabun, Sirerak, Saba Jae, hingga ke pinggiran Sungai Batangtoru ke arah barat akan tergali di masa-masa yang akan datang. Pertanyaannya apakah SDA (Sumber Daya Alam) tersebut benar-benar dijaga dan dimamfaatkan untuk kepentingan masyarakat atau untuk kepentingan lainnya, hal ini perlu dipikirkan dari segi untung dan rugi serta resiko-resiko pengembangan wilayah tersebut. Wilayah Aek Sirabun, Sirerak hingga perbatasan Sungai Batangtoru saat ini masih menyimpan Hewan-hewan/Binatang atau mamalia lainnya yang masuk dalam kategori Binatang Langka. Pembukaan jalan ini sangat berguna bagi masyarakat setempat namun perlu dijaga kelestarian Alam seikitarnya untuk tetap menjaga kelestarian Hutan di wilayah Aek Sirabun dan Hutan sekitar Saba/Sawah Sirerak.

    ReplyDelete