1824
Tahun 1824 = Untuk pertama kalinya Misionaris bekerja di Tanah Bata, yaitu Pdt. Ward dan Pdt Burton yang diutus oleh Gereja Baptis Inggris.
1825
Tahun 1825 – 1829 = Perang Bonjol. Tuanku Rao menyerang bangsa Batak.
1834
Tahun 1834 = Pdt Samuel Munson dan Pdt Henry Lyman diutus Bandan Zending Boston, Amerika Serikat menginjili di tanah Batak. Kedua Missionaris tersebut mati martir di Lobu Pining (Tapanuli Utara).
1840
1840 =Seorang ilmuwan, Junghun mengadakan ekspedisi ke tanah Batak. Melalui perjalananya kabar tentang tanah dan orang Batak sampai ke Eropa.
1849
1849 =Van der Tuuk, yang diutus Lembaga Alkitab Belanda mempelajari Bahasa Batak. Sebagian dari Alkitab diterjemahkannya ke dalam Bahasa Batak dengan menggunakan aksara Batak.
1853
1853 = Pdt DR Fabri, pemimpin Badan Zending Rheinshe (RMG) setelah melihat karya Van der Tuuk di Negeri Belanda, merasa tertarik untuk mengutus missionaris yang terhambat pekerjaannya di Kalimantan ke tanah Batak.
1857
1857 =Pdt Van Asselt yang diutus oleh Pdt Witteven dari Ermerlo Holland bekerja di Tapanuli Selatan.
1861
31 Maret 1861, Orang Batak Pertama menerima Baptisan Kudus, yakni Simon Siregar dan Jakobus Tampubolon yang dilayani oleh Pdt van Asselt di sipirok. Rapat 4 orang Missionaris di Sipirok membicarakan pembagian wilayah penginjilan. Keempat Missionaris tsb adalah : Pdt Heine, Pdt Klammer, Pdt Betz dan Pdt van Asselt. Tanggal 7 Oktober 1861 menjadi hari dimulaikan Badan Zending Rheinshe (RMG) bekerja di Tanah Batak dan sekaligus menjadi hari kelahiran HKBP.
1862
1862 = Jemaat di Pangaloan dan Sigompulon Pahae (Tapanuli Utara) berdiri.
1864
25 Desember 1864 Berdiri jemaat di Sipirok. Pdt I.L. Nommensen mendirikan perkambungan Huta Dame di Saitnihuta Ompungsumurung (Tapanuli Utara). Kebaktian Pertama di Hutadame. Hari ini menjadi hari jadi Jemaat di Dame di Saitnihuta dan Pearaja, dan sekaligus merupakan jemaat yang pertama didirikan Pdt I.L. Nommensen Baptisan Kudus untuk pertama kalinya dilayankan di Gereja Sipirok. Mereka yang menerima Baptisan Kudus tsb adalah: Tomas Siregar, Pilipus Hutabarat dan Johannes Hutabarat.
1865
27 Agustus 1865, 13 orang pertama dibaptis di lembah Silindung (Tapanuli Utara).
1867
29 Maret 1867, Jemaat HKBP Pansurnapitu berdiri. 1868 Sekolah Pendeta di Parausorat Sipirok dibuka. Murid yang pertama dari sekolah tsb adalah: Thomas, Paulus, markus, Johanes dan Epraim. Sedangkan guru sekolah pendeta tsb adalah : DR A. Screiber dan Leipold. 1870 = Jemaat di Sibolga dan Sipoholon berdiri. 1872 = Jemaat di Bahalbatu Humbang berdiri. 1877 = Seminarium Pansurnapitu berdiri dengan murid pertama sebanyak 12 orang.
1878 = Pdt I.L. Nommensen menterjemahkan Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Batak dengan aksara latin dan Batak. 1879 =Diterjemahan Dr, A. Scrieber Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Batak angkola 1881
Jemaat di Balige (Tobasa) berdiri, Aturan Gereja (konstitusi) yang pertama diberlakukan. Pdt I.L. Nommensen terpilih menjadi Ephorus yang pertam.
1883 Sekolah Pendeta dibuka untuk orang Batak. Murid yang pertama yakni : Johannes Siregar, Markus Siregar, Petrus Nasution dan Johannes Sitompul. Johannes Sitompul meninggal dunia sebelum menyelesaikan pendidikan
1885
19 Juli 1885 Penahbisan Pendeta Batak yang pertama di HKBP Pearaja, yakni Johannes Siregar, Petrus Nasution dan Markus Siregar.
1889
13 April 1889, Pelayanan terhadap Perempuan dimulai, Nn Hester Needham diutus RMG melayani di Si lindung dibantu oleh Nn Tora, dan Nn Nieman di Toba.
1890
8 Januari 1890,Terbit untuk pertama kalinya Surat Parsaoran Immanuel (Majalah Gereja), Nn Hester Needham bekerja di Pansurnapitu melayani anak-anak dan perempuan serta membantuk di sekolah Pendeta Pansurnapitu.
1893
1893, Sekolah Zending menerima subsidi dari pemerintah.
1894, Pdt P.H. Johannsen menterjemahkan Perjanjian Lama ke dalam Bahasa Batak.
1895
16 Juli 1895, Nn Hester Needham berangkat ke Muarasipongi Kotanopan bersama seorang putri Mandailing yang bernama Domi.
1896
3 Mei - 26 Juli 1896, Nn Hester Needham bekerja di Melintang mencoba untuk mengabarkan Injil kepada pemeluk agama yang lain dengan sangat hati-hati di Mandailing na Metmet Nn Hester Needham bekerja di Maga dan meninggal dunia serta dikebumikan disana. Pada tahun 2002 tulang belulang Nn Hester Needham dipindahkan ke Kompleks Gereja HKBP Aek Bingke.
1898, Kalender HKBP terbit untuk pertama kalinya.
1899, Mission Batak yang dipimpin Pdt Henok Lumbantobing mulai bekerja di Pulau Samosir, Simalungun dan Dairi.
1900
5 September 1900. Berdiri Sekolah Anak Raja dengan bahasa pengantar Bahasa belanda di Narumonda. Guru Sekolah tsb adalah: Pohling dan Pdt Otto Marcks. Di tempat yang sama juga berdiri Sekolah Tukang. Rumah Sakit Pearaja dibuka, pada tahun 1928 pindah ke Tarutung Perkampungan penderita Kusta berdiri di Huta Salem Laguboti.
1901, Seminarium Pansurnapitu pindah ke Sipoholon. 1903, Perkabaran Injil di Simalungun dimulai.
1905 7 Oktober 1905, Sekolah Anak Raja Narumonda berubah menjadi Seminarium. Perayaan Hari Jadi HKBP yang pertama kali dirayakan di seluruh HKBP.
1907, HKBP Pematangsiantar berdiri.
1908
27 April 1908, Hari lahirnya HKBP Sidikalang.
1911
1911, HIS berdiri di Sigumpulon Tarutung. Berdiri Distrik Angkola (Tapanuli Selatan), Silindung, Humbang, Toba Samosir (menjadi Toba) dan Simalungun-Ooskust (menjadi Sumatera Timur).
1912, Pendeta HKBP pertama melayani di Medan.
1915, Tapanuli Menjadi kedemangan
1917, Berdiri Hatopan Christen Batak (HChB), ormas Batak di Tapanuli.
1918
23 Mei 1918, Ompu i Pdt DR. I.L. Nommensen meninggal dunia di Sigumpar.
1918-1920, Ds V Kessel menjadi Ephorus. 1919, HIS Zending berdiri di Narumonda.
1920, Pdt DR Johannes Warneck terpilih menjadi Ephorus .
1922
20 Juni 1922, Zending Batak mengutus Pendeta ke Jakarta dan Guru ke Padang Juni 1922, Sinode Godang HKBP yang pertama.
1923
3 Desember 1923, Pelayanan Diakonia dimulai di Hepata yang ditangani oleh Zending Batak.
1927
1927, MULO berdiri di Tarutung. Pelayanan kepada kaum muda yang dipimpin oleh Pdt DR E Verwiebe. Pada Rapat Pemuda pada bulan Juni 1950 dibentuk wadah pelayanan kaum muda yakni : NHKBP (Naposo Bulung HKBP) dan menjadi permulaan kebangkitan Pemuda.
1928, Rumah Sakit HKBP berdiri di Balige.
1 Mei 1930, Aturan TAHUN 1930 resmi diberlakukan.
11 Juni 1931, HKB menjadi satu Badan Hukum (rechtperson) yang distujui Pemerintah Hindia Belanda.
1932, Pdt P Landgrebe menjadi Ephorus.
1934 Sekolah Tinggi Theologia (HTS) berdiri di Jakarta. Mahasiswa dari HKBP yang pertama adalah TS Shimbing, K. Sitompul, O Sihotang dan PT Sarumpaet. Pendeta HKBP mulai melayani di Kutacane (Aceh Tenggara). Sekolah Bibelvrouw berdiri di Narumonda yang dipimpin oleh Elfrieda Harder.
1935 15 Agustus 1935, Penahbisan Bibelvrouw yang pertama.
1936
Sekolah Bibelvrouw dipindahkan dari Narumonda ke Laguboti. Perayaan Jubileum 75 tahun HKBP dipusatkan di Sipirok, Pdt DR. E Verwiebe menjadi Ephorus.
1940.
10 - 11 Juli 1940, Semua orang Jerman yang melayani di HKBP ditangkap Pemerintah Hindia Belanda. Pdt HF de Kliene menjadi Pejabat Ephorus. Sinode Godang - Pdt K. Sirait terpilih menjadi Voorzitter (Ephorus) yang pertama dari orang Batak. Hari tsb menjadi hari kemandirian HKBP. Distrik Jawa Kalimantan berdiri.
1942
25 Nopember 1942. Sinode Godang - Pdt Justin Sihombing terpilih menjadi Ephorus. Distrik Samosir berdiri.
1945
17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
1946 Agustus 1946, Distrik Dairi berdiri. Sekolah Guru Huria dibuka kembali di Seminarium Sipoholon.
1947
1947, Sekolah Pendeta dibuka kembali di Seminarium Sipoholon.
4 Nopember 1950, Sekolah Theologia Menengah (SThM) berdiri di Seminarium Sipoholon. Pdt Justin Sihombing terpilih kembali menjadi Ephorus dan Pdt Karimuda Sitompul menjadi Sekretaris Jenderal yang pertama.
1951
29 Oktober 1951, Penganugerahan gelar Doctor Hnoris Causa (Dr.Hc) kepada Ephorus Pdt Justin Sihombing oleh Universitas Bonn. Konfesi HKBP disahkan Sinode Godang. Distrik Sibolga dan Medan Aceh berdiri. 1952, SMA dan SGA HKBP berdiri di Tarutung. HKBP menjadi anggota LWF.
1954
15 Desember 1954, Pdt B Marpaung resmi melayani di Mentawai. Peresmian Universitas HKBP Nommensen di Pematangsianta. Sekolah Theologia Menengah dipindahkan ke Pematangsiantar. Distrik Toba Hasundutan berdiri.
1955
25 Agustus 1955, Panti Asuhan Elim berdiri di Pematangsiantar. Sekolah Guru Puteri berdiri di Seminarium Sipoholon.
1957
17 Maret 1957, Kebaktian Raya (Kirchentag) di Pematangsiantar. Sidang Raya Dewan Gereja Asia (CCA) di Parapat. 1959, Pdt Justin Sihombing terpilih kembali menjadi Ephorus dan Pdt TS Sihombing menjadi Sekretaris Jenderal.
1961
7 Oktober 1961, Berdiri Perguruan Tekhnik di Pematangsiantar. Perayaan Jubileum 100 HKBP dipusatkan di Tarutung. 1962 3-7 Oktober 1962, Sinode Godang mengesahkan Aturan HKBP 1962-1972. Sinode Godang Istimewa di Seminarium Sipoholon, Pdt TS Sihombing terpilih menjadi Ephorus dan Pdt GHM Siahaan menjadi Sekretaris Jenderal. 1963 1 September 1963, Konfrensi Kerja HKBP yang pertama di Parapat. HKBP Simalungun dimandirikan (kemudian hari menjadi GKPS). Kursus Perempuan yang pertama di Seminarium Sipoholon Permulaan Pekabaran Injil kepada Orang Sakai di Kandis Riau.
1965
9 April 1965 Peresmian Asrama Diakones Kapernaum di Rumah Sakit HKBP Balige. Asrama Bibelvrouw di Sinaksak Pematangsiantar diresmikan.
1966
6 Pebruari 1966 Peresmian Perkampungan Pemuda (Youth Centre) di Jetun Silangit.
1967
2 April 1967, Peresmian Asrama Pniel di Rumah Sakit HKBP Balige.
1968
19 Pebruari 1968, Peresmian Gedung-gedung FKIP Universitas HKBP Nommensen.
1971.
11 Desember 1971 ,Pendidikan Diakones HKBP dibuka, Peresmian Asrama Bethel dan Betania di Rumah Sakit HKBP Balige. Pembaptisan pertama kepada orang Rupat yang dilayani oleh Pdt AB Siahaan, sebanyak 136 orang.
1972
30 Oktober 1972, Peresmian Perkampungan Pendeta Pensiun Patmos dan Kantor Departemen Diakoni Sosial di Pematangsiantar.
Sinode Godang mensahkan Aturan 1972 - 1982.
Distrik Tanah Alas diresmikan.
1973
22 Maret1 973 , Penyerahan Rumah Sakit Nainggolan dari Pemerintah kepada HKBP dan menjadi Public Health Centre.
1974
2-3 Nopember 1974, Universitas Wittenberg menganugerahkan gelar Doctor Honoris Causa kepada Ephorus Pdt TS Sihombing. Sinode Godang - Pdt GHM Siahaan terpilih menjadi Ephorus dan Pdt Prof DR FH Sianipar menjadi Sekretaris Jenderal. Jubileum 75 tahun Pekabaran Injil HKBP.
1976
1-5 Desember 1976, Peresmian Kompleks Pendidikan Diakones. HKBPA dimandirikan HKBP (kemudian menjadi GKPA) Perayaan Jubileum 75 tahun Seminari Sipoholon.
(dikutip dari tulisan Agus Simatupang)
Tahun 1824 = Untuk pertama kalinya Misionaris bekerja di Tanah Bata, yaitu Pdt. Ward dan Pdt Burton yang diutus oleh Gereja Baptis Inggris.
1825
Tahun 1825 – 1829 = Perang Bonjol. Tuanku Rao menyerang bangsa Batak.
1834
Tahun 1834 = Pdt Samuel Munson dan Pdt Henry Lyman diutus Bandan Zending Boston, Amerika Serikat menginjili di tanah Batak. Kedua Missionaris tersebut mati martir di Lobu Pining (Tapanuli Utara).
1840
1840 =Seorang ilmuwan, Junghun mengadakan ekspedisi ke tanah Batak. Melalui perjalananya kabar tentang tanah dan orang Batak sampai ke Eropa.
1849
1849 =Van der Tuuk, yang diutus Lembaga Alkitab Belanda mempelajari Bahasa Batak. Sebagian dari Alkitab diterjemahkannya ke dalam Bahasa Batak dengan menggunakan aksara Batak.
1853
1853 = Pdt DR Fabri, pemimpin Badan Zending Rheinshe (RMG) setelah melihat karya Van der Tuuk di Negeri Belanda, merasa tertarik untuk mengutus missionaris yang terhambat pekerjaannya di Kalimantan ke tanah Batak.
1857
1857 =Pdt Van Asselt yang diutus oleh Pdt Witteven dari Ermerlo Holland bekerja di Tapanuli Selatan.
1861
31 Maret 1861, Orang Batak Pertama menerima Baptisan Kudus, yakni Simon Siregar dan Jakobus Tampubolon yang dilayani oleh Pdt van Asselt di sipirok. Rapat 4 orang Missionaris di Sipirok membicarakan pembagian wilayah penginjilan. Keempat Missionaris tsb adalah : Pdt Heine, Pdt Klammer, Pdt Betz dan Pdt van Asselt. Tanggal 7 Oktober 1861 menjadi hari dimulaikan Badan Zending Rheinshe (RMG) bekerja di Tanah Batak dan sekaligus menjadi hari kelahiran HKBP.
1862
1862 = Jemaat di Pangaloan dan Sigompulon Pahae (Tapanuli Utara) berdiri.
1864
25 Desember 1864 Berdiri jemaat di Sipirok. Pdt I.L. Nommensen mendirikan perkambungan Huta Dame di Saitnihuta Ompungsumurung (Tapanuli Utara). Kebaktian Pertama di Hutadame. Hari ini menjadi hari jadi Jemaat di Dame di Saitnihuta dan Pearaja, dan sekaligus merupakan jemaat yang pertama didirikan Pdt I.L. Nommensen Baptisan Kudus untuk pertama kalinya dilayankan di Gereja Sipirok. Mereka yang menerima Baptisan Kudus tsb adalah: Tomas Siregar, Pilipus Hutabarat dan Johannes Hutabarat.
1865
27 Agustus 1865, 13 orang pertama dibaptis di lembah Silindung (Tapanuli Utara).
1867
29 Maret 1867, Jemaat HKBP Pansurnapitu berdiri. 1868 Sekolah Pendeta di Parausorat Sipirok dibuka. Murid yang pertama dari sekolah tsb adalah: Thomas, Paulus, markus, Johanes dan Epraim. Sedangkan guru sekolah pendeta tsb adalah : DR A. Screiber dan Leipold. 1870 = Jemaat di Sibolga dan Sipoholon berdiri. 1872 = Jemaat di Bahalbatu Humbang berdiri. 1877 = Seminarium Pansurnapitu berdiri dengan murid pertama sebanyak 12 orang.
1878 = Pdt I.L. Nommensen menterjemahkan Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Batak dengan aksara latin dan Batak. 1879 =Diterjemahan Dr, A. Scrieber Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Batak angkola 1881
Jemaat di Balige (Tobasa) berdiri, Aturan Gereja (konstitusi) yang pertama diberlakukan. Pdt I.L. Nommensen terpilih menjadi Ephorus yang pertam.
1883 Sekolah Pendeta dibuka untuk orang Batak. Murid yang pertama yakni : Johannes Siregar, Markus Siregar, Petrus Nasution dan Johannes Sitompul. Johannes Sitompul meninggal dunia sebelum menyelesaikan pendidikan
1885
19 Juli 1885 Penahbisan Pendeta Batak yang pertama di HKBP Pearaja, yakni Johannes Siregar, Petrus Nasution dan Markus Siregar.
1889
13 April 1889, Pelayanan terhadap Perempuan dimulai, Nn Hester Needham diutus RMG melayani di Si lindung dibantu oleh Nn Tora, dan Nn Nieman di Toba.
1890
8 Januari 1890,Terbit untuk pertama kalinya Surat Parsaoran Immanuel (Majalah Gereja), Nn Hester Needham bekerja di Pansurnapitu melayani anak-anak dan perempuan serta membantuk di sekolah Pendeta Pansurnapitu.
1893
1893, Sekolah Zending menerima subsidi dari pemerintah.
1894, Pdt P.H. Johannsen menterjemahkan Perjanjian Lama ke dalam Bahasa Batak.
1895
16 Juli 1895, Nn Hester Needham berangkat ke Muarasipongi Kotanopan bersama seorang putri Mandailing yang bernama Domi.
1896
3 Mei - 26 Juli 1896, Nn Hester Needham bekerja di Melintang mencoba untuk mengabarkan Injil kepada pemeluk agama yang lain dengan sangat hati-hati di Mandailing na Metmet Nn Hester Needham bekerja di Maga dan meninggal dunia serta dikebumikan disana. Pada tahun 2002 tulang belulang Nn Hester Needham dipindahkan ke Kompleks Gereja HKBP Aek Bingke.
1898, Kalender HKBP terbit untuk pertama kalinya.
1899, Mission Batak yang dipimpin Pdt Henok Lumbantobing mulai bekerja di Pulau Samosir, Simalungun dan Dairi.
1900
5 September 1900. Berdiri Sekolah Anak Raja dengan bahasa pengantar Bahasa belanda di Narumonda. Guru Sekolah tsb adalah: Pohling dan Pdt Otto Marcks. Di tempat yang sama juga berdiri Sekolah Tukang. Rumah Sakit Pearaja dibuka, pada tahun 1928 pindah ke Tarutung Perkampungan penderita Kusta berdiri di Huta Salem Laguboti.
1901, Seminarium Pansurnapitu pindah ke Sipoholon. 1903, Perkabaran Injil di Simalungun dimulai.
1905 7 Oktober 1905, Sekolah Anak Raja Narumonda berubah menjadi Seminarium. Perayaan Hari Jadi HKBP yang pertama kali dirayakan di seluruh HKBP.
1907, HKBP Pematangsiantar berdiri.
1908
27 April 1908, Hari lahirnya HKBP Sidikalang.
1911
1911, HIS berdiri di Sigumpulon Tarutung. Berdiri Distrik Angkola (Tapanuli Selatan), Silindung, Humbang, Toba Samosir (menjadi Toba) dan Simalungun-Ooskust (menjadi Sumatera Timur).
1912, Pendeta HKBP pertama melayani di Medan.
1915, Tapanuli Menjadi kedemangan
1917, Berdiri Hatopan Christen Batak (HChB), ormas Batak di Tapanuli.
1918
23 Mei 1918, Ompu i Pdt DR. I.L. Nommensen meninggal dunia di Sigumpar.
1918-1920, Ds V Kessel menjadi Ephorus. 1919, HIS Zending berdiri di Narumonda.
1920, Pdt DR Johannes Warneck terpilih menjadi Ephorus .
1922
20 Juni 1922, Zending Batak mengutus Pendeta ke Jakarta dan Guru ke Padang Juni 1922, Sinode Godang HKBP yang pertama.
1923
3 Desember 1923, Pelayanan Diakonia dimulai di Hepata yang ditangani oleh Zending Batak.
1927
1927, MULO berdiri di Tarutung. Pelayanan kepada kaum muda yang dipimpin oleh Pdt DR E Verwiebe. Pada Rapat Pemuda pada bulan Juni 1950 dibentuk wadah pelayanan kaum muda yakni : NHKBP (Naposo Bulung HKBP) dan menjadi permulaan kebangkitan Pemuda.
1928, Rumah Sakit HKBP berdiri di Balige.
1 Mei 1930, Aturan TAHUN 1930 resmi diberlakukan.
11 Juni 1931, HKB menjadi satu Badan Hukum (rechtperson) yang distujui Pemerintah Hindia Belanda.
1932, Pdt P Landgrebe menjadi Ephorus.
1934 Sekolah Tinggi Theologia (HTS) berdiri di Jakarta. Mahasiswa dari HKBP yang pertama adalah TS Shimbing, K. Sitompul, O Sihotang dan PT Sarumpaet. Pendeta HKBP mulai melayani di Kutacane (Aceh Tenggara). Sekolah Bibelvrouw berdiri di Narumonda yang dipimpin oleh Elfrieda Harder.
1935 15 Agustus 1935, Penahbisan Bibelvrouw yang pertama.
1936
Sekolah Bibelvrouw dipindahkan dari Narumonda ke Laguboti. Perayaan Jubileum 75 tahun HKBP dipusatkan di Sipirok, Pdt DR. E Verwiebe menjadi Ephorus.
1940.
10 - 11 Juli 1940, Semua orang Jerman yang melayani di HKBP ditangkap Pemerintah Hindia Belanda. Pdt HF de Kliene menjadi Pejabat Ephorus. Sinode Godang - Pdt K. Sirait terpilih menjadi Voorzitter (Ephorus) yang pertama dari orang Batak. Hari tsb menjadi hari kemandirian HKBP. Distrik Jawa Kalimantan berdiri.
1942
25 Nopember 1942. Sinode Godang - Pdt Justin Sihombing terpilih menjadi Ephorus. Distrik Samosir berdiri.
1945
17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
1946 Agustus 1946, Distrik Dairi berdiri. Sekolah Guru Huria dibuka kembali di Seminarium Sipoholon.
1947
1947, Sekolah Pendeta dibuka kembali di Seminarium Sipoholon.
4 Nopember 1950, Sekolah Theologia Menengah (SThM) berdiri di Seminarium Sipoholon. Pdt Justin Sihombing terpilih kembali menjadi Ephorus dan Pdt Karimuda Sitompul menjadi Sekretaris Jenderal yang pertama.
1951
29 Oktober 1951, Penganugerahan gelar Doctor Hnoris Causa (Dr.Hc) kepada Ephorus Pdt Justin Sihombing oleh Universitas Bonn. Konfesi HKBP disahkan Sinode Godang. Distrik Sibolga dan Medan Aceh berdiri. 1952, SMA dan SGA HKBP berdiri di Tarutung. HKBP menjadi anggota LWF.
1954
15 Desember 1954, Pdt B Marpaung resmi melayani di Mentawai. Peresmian Universitas HKBP Nommensen di Pematangsianta. Sekolah Theologia Menengah dipindahkan ke Pematangsiantar. Distrik Toba Hasundutan berdiri.
1955
25 Agustus 1955, Panti Asuhan Elim berdiri di Pematangsiantar. Sekolah Guru Puteri berdiri di Seminarium Sipoholon.
1957
17 Maret 1957, Kebaktian Raya (Kirchentag) di Pematangsiantar. Sidang Raya Dewan Gereja Asia (CCA) di Parapat. 1959, Pdt Justin Sihombing terpilih kembali menjadi Ephorus dan Pdt TS Sihombing menjadi Sekretaris Jenderal.
1961
7 Oktober 1961, Berdiri Perguruan Tekhnik di Pematangsiantar. Perayaan Jubileum 100 HKBP dipusatkan di Tarutung. 1962 3-7 Oktober 1962, Sinode Godang mengesahkan Aturan HKBP 1962-1972. Sinode Godang Istimewa di Seminarium Sipoholon, Pdt TS Sihombing terpilih menjadi Ephorus dan Pdt GHM Siahaan menjadi Sekretaris Jenderal. 1963 1 September 1963, Konfrensi Kerja HKBP yang pertama di Parapat. HKBP Simalungun dimandirikan (kemudian hari menjadi GKPS). Kursus Perempuan yang pertama di Seminarium Sipoholon Permulaan Pekabaran Injil kepada Orang Sakai di Kandis Riau.
1965
9 April 1965 Peresmian Asrama Diakones Kapernaum di Rumah Sakit HKBP Balige. Asrama Bibelvrouw di Sinaksak Pematangsiantar diresmikan.
1966
6 Pebruari 1966 Peresmian Perkampungan Pemuda (Youth Centre) di Jetun Silangit.
1967
2 April 1967, Peresmian Asrama Pniel di Rumah Sakit HKBP Balige.
1968
19 Pebruari 1968, Peresmian Gedung-gedung FKIP Universitas HKBP Nommensen.
1971.
11 Desember 1971 ,Pendidikan Diakones HKBP dibuka, Peresmian Asrama Bethel dan Betania di Rumah Sakit HKBP Balige. Pembaptisan pertama kepada orang Rupat yang dilayani oleh Pdt AB Siahaan, sebanyak 136 orang.
1972
30 Oktober 1972, Peresmian Perkampungan Pendeta Pensiun Patmos dan Kantor Departemen Diakoni Sosial di Pematangsiantar.
Sinode Godang mensahkan Aturan 1972 - 1982.
Distrik Tanah Alas diresmikan.
1973
22 Maret1 973 , Penyerahan Rumah Sakit Nainggolan dari Pemerintah kepada HKBP dan menjadi Public Health Centre.
1974
2-3 Nopember 1974, Universitas Wittenberg menganugerahkan gelar Doctor Honoris Causa kepada Ephorus Pdt TS Sihombing. Sinode Godang - Pdt GHM Siahaan terpilih menjadi Ephorus dan Pdt Prof DR FH Sianipar menjadi Sekretaris Jenderal. Jubileum 75 tahun Pekabaran Injil HKBP.
1976
1-5 Desember 1976, Peresmian Kompleks Pendidikan Diakones. HKBPA dimandirikan HKBP (kemudian menjadi GKPA) Perayaan Jubileum 75 tahun Seminari Sipoholon.
(dikutip dari tulisan Agus Simatupang)
No comments:
Post a Comment