Desa Haunatas,Kecamatan Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara adalah sebuah desa yang diantara oleh dua pegunungan yaitu Lubuk Raya dan pegunungan Sibualbuali. Meski diapit dua pegunungan hutan lebat, pada awalnya air cukup sulit didapat di sini. Kesulitan air inilah yang menyebabkan desa ini sempat berganti penduduk/warga di Desa Haunatas yang sebelumnya di Huni oleh Marga Siregar sekitar tahun 1906. Karena air sulit didapat, Marga Siregar ini tak kuat berdiam di wilayah ini. Mereka digantikan oleh rombongan perantau dari daerah Balige, tepatnya dari Haunatas Balige.
Seperti Marga Siregar, warga asal Balige ini juga segera merasakan betapa sulitnya mendapatkan air di desa ini, namun mereka tidak menyerah. Mereka mencari sumber air jauh ke dalam hutan sampai di kawasan hutan gunung Sibualbuali (Aek Sirabun/sungai Sirabun)Sayangnya aliran airnya tak mengarah ke desa mereka karena adanya sebuah batu. Masyarakat sepakat untuk bergotongroyong melubangi batu tersebut. Setelah bergotong royong berhari-hari akhirnya air bisa mengalir ke arah Desa Haunatas, Siranap, Bonandolok dan Tanjungrompa.
Berita ini sangat menggemparkan ke Kerajaan Luat Marancar (Luat Marancar ini sekarang disebut Desa Sipenggeng yang di pimpin oleh RAJA/SUTAN BARUMUN SIREGAR) dan setelah air mengalir lancar, Daerah Haunatas pun menjadi perkampungan yang menarik untuk didiami, penduduk pun bertambah dengan cukup pesat. Desa Haunatas berkembang menjadi empat desa yaitu: Desa Haunatas, Desa Tanjung Rompa, Desa Bonan Dolok dan Desa Siranap.
Untuk mengekalkan ikatan historis dan gegografis, 4 bersaudara Pasaribu dari empat desa ini menamakan keempat desa mereka dengan satu sebutan yaitu SIMARETONG yang artinya semua urusan yang berhubungan antara satu desa dengan desa lainnya harus melibatkan desa lainnya, termasuk pengelolaan sumber air tersebut. Dalam Pesta yang dilakukan Pemda Tapsel untuk mensyukuri tetap terjaganya Hutan Lindung Sibualbuali sekitar Awal 2009, Pemda Tapsel mengistilahkan 4 desa ini HATABOSI (Haunatas, Tanjung Rompa, Bonandolok, Siranap).
Asal mula Kata Simaretung juga ada yang mengatakan bahwa Desa Simaretung tercetus dari Hulubalang Marga Siregar yang diperintahkan Raja dari Luat Marancar (sekarang Desa Sipenggeng) Sutan Barumun Siregar untuk mengetahui situasi di desa Haunatas serta apa yang terjadi dengan pengairan di desa tersebut sehingga beritanya sangat bergema. Saat mengunjungi Desa Simaretung Hulubalang tersebut kesulitan menghitung orang (dalam bahasa Batak maretong/menghitung) yang ada di desa Haunatas dan sekitarnya sehingga dia hanya menjawab dengan ketakutan "SIMARETONG INDA TARETONG" maksudnya Penduduk desa di Haunatas dan sekitarnya tidak terhitung sangking banyaknya. Dan sejak itu setiap Hulubalang ditanya tentang wilayah Haunatas ia selalu menyebutkan wilayah 4 (empat) desa tersebut wilayah Simaretong atau saat ini ditulis Simaretung yang menjadi pusat wilayah yang ditetapkan Kerajaan Sutan Barumun Siregar. Sehingga Kata Simaretung sering digunakan Hulubalang dan Kerajaan Luat Marancar untuk menunjukkan Desa Haunatas dan sehubungan dengan hari demi hari sebutan Simaretung ini akhirnya bermasyarakat untuk sebutan Untuk Desa Haunatas dan tidak untuk ke 3 desa lainnya.
Sedangkan Nama Haunatas diberikan sebagai nama desa merupakan upaya masyarakat untuk mengingat sejarah bahwa nenek moyang (oppung) mereka berasal dari Desa Haunatas yang berada di Tapanuli Utara (Balige). Mereka 4 (empat) bersaudara bermarga Pasaribu yang mendapat Izin dari raja Luat Marancar (Raja Tinamboran Marga Siregar/SUTAN BARUMUN SIREGAR) untuk tinggal dan membentuk desa Simaretung dengan syarat salah satu dari 4 (empat) bersaudara harus memeluk Agama Islam. Menurut Cerita masyarakat dari Pasaribu yang ada di Desa Haunatas anak Bungsu Pasaribu tersebut rela memeluk Agama Islam dan membangun desa/kampung dekat Desa Haunatas Sekarang yaitu Desa Bonan Dolok.
Pasaribu yang berada di Haunatas mendapat pengakuan dari Raja Luat Marancar sebagai Penanggung jawab diantara desa-desa disekitarnya dan harus menjalankan tata aturan adat Pasaribu sesuai dengan Adat dari asal mereka dari Balige (tidak ikut adat Marancar), namun harus menjalin hubungan baik dengan keadaatan yang ada di Luat Marancar.
Dalam menjaga hubungan Pasaribu yang satu dengan Pasaribu di Desa lainnya disepakatilah dalam adat dalam sebutan Pasaribu Parbagas Godang, Pasaribu Partarup Ijuk, Pasaribu partarup Seng untuk menunjukkan keberadaan dan kewibawaan masing-masing.
mengapa tdak di jelaskan lagi sejarah ataupun ciri-ciri dari marga yang dilahirkan oleh keturunan dari si raja baatak??
ReplyDeletemakasih mbak Anisa atas kunjungannya, tentang sejarah dan marga batak sudah banyak dibuat oleh penulis terdahulu, berangkali by search di google tidak sulit mendapatkannya.
ReplyDeleteThanks
mantap tulang,,,,,,,sugari na huboto hian i asal muasan ni simaretungi tulang....,,,,sannari gabe huboto.....
ReplyDeletemantap.........jaya marancar,,,,,,,,,,,
Maaf perkenalkan saya harry surbekti siregar anak dari alm. Hj guntur siregar cucu dari tuongku raja lela hasan basrji putera ke empat dari sutan barumun II mungkin bagi mba anisa ingin mengetahui silsilah kerajaan sutan barumun bisa email ke saya harrysiregar4@gmail.com karena saya tidak bisa mengirim foto. Dan saya berterimah kasih kpd abang feber sormin yang telah menceritakan history kerajaan sutan raja barumun. Tp yg ingin mengetahui cerita lebih lengkapnya bisa email ke saya. Terima kasih sebelumnya
ReplyDelete