Friday, March 27, 2009

Rura Maranggun

Jika Anda hendak ke Kecamatan Marancar, anda jangan sampai kelewatan mengetahui Cerita-cerita tentang Rura Maranggun yang dulu terdapat sebuah Kolam/Danau diantara Tebing Terjal yang sempit yang ikannya sangat terkenal dengan Ikan Mera dan Ikan Mas yang rasanya lain daripada yang lain menurut cerita Orang Tua dulu. Airnya Bersih dan di Rura Maranggun salah satu jalan yang paling ditakuti kalau mau ke Desa-desa yang ada di Kecamatan Marancar. Selain jalannya tebing, jalannya kecil dan rusak serta Jembatan yang sempit dan sering rusak.

Jembatan saat ini di Rura Maranggun adalah Jembatan Darurat dengan lebar kurang lebih 2 Meter dan panjang sekitar 10 meter, setelah terhanyut tanah longsor dari antara bukit terjajal diatasnya sekitar 3 tahun lalu. Walaupun betapa pentingnya peran jembatan ini bagi masyarakat, karena hanya satu-satunya jembatan yang bisa dilalui kendaraan, Pemda setempat kurang peduli dengan perlunya pembangungan Jembatan yang baik. Hingga sekarang Jembatan masih terbuat dari kayu tampa pagar jembatan sehingga sangat berbahaya jika kendaraan salah perhitungan melalui jembatan ini. Posisi Jembatan yang berada di apit bukit membuat jalan sebelum dan setelah jembatan sempit. Tak Kala bila pendatang membawa kendaraan melalui jembatan ini getar-getir takut jatuh ke Jurang yang dalam, belum lagi lobang-lobang alias kubang di jalanan setelah 1-2 meter lewat jembatan yang pas dipinggir jurang.
Walaupun sudah lebih dari 3 tahun namun Pemda setempat kurang peduli terhadap keberadaan Jembatan ini walaupun begitu Fatal jika Jembatan ini tidak bisa dilalui.
Perbaikan jalan dari Lintas Sibolga hanya sampai ke Ujung Jembatan, menurut pemborong Jalan hal ini dikarenakan Peralatan berat tidak bisa lewat Jembatan Rura Maranggung ini sehingga Jalan setelah Rura Maranggun ke Marancar Timur tidak bisa diperbaiki.

Sekitar di pertengahan Maret 2009, apa yang ditakutkan pengendara bila lewat Rura Maranggun ini hampir saja terjadi. Angkutan pedesan setengah badan menggantung di ujung jembatan karena supir tidak pas memutar saat di ujung jembatan, untungnya ada pohon yang mengganjal sehingga angkutan pedesan tersebut tidak masuk jurang sedalam hampir 30 meter ke bawah.
Kurangnya perhatian Pemda terhadap masyarakat ini membuat Jembatan ini sangat besar kemungkinan memakan korban di kemudian hari.

Pak Camat yang sudah mengetahuinya juga seakan tidak merasa tidak mengetahui akan keberadaan Jembatan Rura Maranggun ini dan juga Jalan sekitar 5 km yang hancur sampai Poken Arba seperti jalan offroad. Rusaknya Jalan, berada ditengah2 tebing, dikelilingi Hutan Alam yang sudah rusak, dan lebar jalan yang semakin kecil bahkan tidak lebih dari 2 meter membuat Jalan ini ditakuti bila dilwati di Malam Hari. Setiap pendatang akan mulai merinding bila akan melewati Jembatan Rura Maranggun ini.
Kenangan Manis yang ada di Rura Maranggun hilang begitu kita melihat Jembatan Darurat yang dibuat oleh masyarakat ini.
Mudah-mudahan masih ada pintu hati pejabat Tapsel untuk memperbaiki Jembatan yang sangat penting bagi masyarakat di Kecamatan Marancar ini.

2 comments:

  1. sudah berapa tahun marancar jadi kecamatan ? Sepertinya belum ada perubahan yang berarti dengan daerah tersebut jika tidak mau disebut semuanya dilakukan oleh masysrakatnya sendiri.
    Pak camat Marancar apakah sudah berdomisili di Marancar Godang ? Jika belum...tak perlu berharap banyak akan kemajuan kecamatan Marancar, bukannya pesimis tetapi begitulah yang sebenarnya (pritonga)

    ReplyDelete
  2. Memang ini menjadi masalah. Karena kalau menurut peraturan bahwa seluruh Pemda yang memangku jabatan strategis/pimpinan seperti Pak Camat, maka keberadaannya harus berada di tempat dimana dia bertugas.

    Dan ini perlu terobosan supaya tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang di Kec. Marancar dan yang camat sekarang perlu dipertegas, kalau tidak? Harus diminta diganti.

    ReplyDelete