Permaianan Mariam Bambu sudah lama dimainkan di Tanah Air Ibu Pertiwi ini bahkan sejak sebelum ada penjajahan Belanda. Khususnya di Desa Haunatas Kec. Marancar Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Permaianan Mariam Bambu masih dimainkan jikala ada Hari Raya Agama seperti Natal - Tahun Baru serta Hari Raya Lebaran dan biasa dimainkan dikalau Sore hari sampai pertengahan Malam. Dentuman Mariam Bambu ini bisa terdengar beberapa kilometer jauhnya, sehingga tidak salah kalau Pejuang kita dulu sering menggunakan Dentuman Mariam Bambu ini guna memancing para penjajah menembakkan senjatanya ke Hutan-hutan asal suara tersebut sehingga diharapkan peluru penjajah akan cepat habis. Bambu besar lebih bagus dibuat untuk Mariam Bambu dan kekuatan suara yang dihasilkannya bisa menimbulkan getaran-getaran terhadap rumah-rumah disekitarnya.
Permainan ini sempat tidak boleh dimainkan pemerintah setempat dengan pertimbangan yang tidak jelas sekitar tahun 19990annnn, namun sejak tahun 2000 permainan ini kembali dimainkan oleh para penduduk kecamatan Marancar khususnya di Haunatas, Tanjung Rompa, Sugitonga, dan Desa lainnya di Kec. Marancar sehubungan dengan pergantian pemerintahan.
Peralatannya cukup sederhana, dengan bambu beberapa ruas yang sudah di lobangi disetiap perbatasan ruas bambu dan di bagian lebih Pangkal Bambu dibuat lobang kecil (sekitar sebesar ibu Jari) tempat penyumbu api sekaligus tempat menisi minyak tanah kedalam Bambu.
Cukup gampang membuat mariam bambu, Anak kecil atau SD juga bisa membuat mariam Bambu sehingga menyerupai pipa besar dari Bambu. Ruas Terakhir dari Pangkal Bambu tidak boleh dilubangi. Disamping Bambu peralatan yang diperlukan adalah Sumber api / biasa dibuat lampu sumbu kecil dari Botol, Kaleng atau dari alat/benda yang bisa dibuat tempat sumber api.
Fungsi lubang Kecil yang dibuat di bagian Pangkal Bambu/tempat lubang Penyumbu Api yaitu Selain tempat memasukkan minyak tanah, mencelupkan api yang membakar kain di ujung sebuah tongkat kecil, juta tempat untuk meniup api yang membakar minyak tanah di dalam tabung bambu.
Gas yang sudah penuh dari hasil pembakaran yang tersekap di dalam bambu secara otomatis akan mencari jalan keluar dengan cepat. Karena tekanan udara yang terus ditiupkan oleh si pemain mariam bambu, gas hasil pembakaran itu lantas bergerak ke arah ujung bambu yang bolong terdengarlah bunyi letusan mengglegar.
Ada beberapa Hal yang perlu diperhatikan dalam memainkan Mariam Bambu yaitu
1.Agar Wajah si Pemain tidak berada di atas Lubang Sumbu Mariam Bambu karena Saat Api dimasukkan ke dalam Bambu maka Semburan Api akan keluar dari Sumbu Bambu yang bisa membahayakan Wajah yang memainkannnya atau dapat membuat rambut/Wajah terbakar.
2. Benar-benar dipastikan tidak ada orang dekat dengan Ujung Mariam Bambu, karena suara Mariam Bambu bisa membayarakan pendengaran yang berada di Ujung Mariam Bambu.
3.Tidak mengisi Sesuatu benda di dalam Ujung Mariam Bambu karena Benda tersebut bisa menyerupai Peluru yang bisa membayakan orang lain.
4. Jangan dibuat Mariam Bambu tempat duduk selagi dimainkan, karena saat dimainkan, Mariam Bambu bisa pecah dan bisa menjepit kulit/baju yang duduk di atas Mariam Bambu.
5. Jangan Memegang/Merangkul mariam Bambu yang sedang dimainkan, karena ini juga bisa melukai orang yang memegang/merangkul Mariam Bambu saat Mariam Bambu tersebut pecah karena kekuatan Gas yang ada dalam Bambu.
Saat ini Mariam Bambu selain untuk permainan juga bisa digunakan untuk mengusir binatang-binatang pengganggu Hama Tanaman seperti Monyet. Suara Mariam Bambu juga bisa menakutkan bagi binatang-binatang lainnya seperti Ular, bahkan bisa dibuat untuk menakut-nakuti Harimau.
Permainan ini sering dimainkan anak-anak, Remaja dan Anak Muda bahkan tidak jarang orang tua sering ikut memainkan ini dikala rindu memainkannya. Suara Gelegar yang saling bersahutan dari Mariam Bambu dari satu Desa dengan Desa yang lainnya yang saling berbalas-balasan menambah nikmat suasana malam hari Raya Natal, Tahun Baru dan Lebaran serta diterangi dengan berjuta bintang dilangit menambah Suasana Malam terasa benar-benar tidak bisa dilupakan oleh siapapun yang merasakannya.
Hendaknya Permainan Mariam Bambu ini benar-benar dijaga kelestariannya agar kelak tidak hilang dari Permainan Masyarakat, khususnya di Kecamatan Marancar-Tapanuli Selatan.
No comments:
Post a Comment