Setelah Sukses Pulberta-I (PULANG BERSAMA AKHIR TAHUN) KEC. MARANCAR, TAPANULI SELATAN, SUMUT, Khususnya di Beberapa Desa (Desa Haunatas, Tanjungrompa, Pancurbatu dan beberapa perantau dari desa lainnya) di akhir tahun 1999 dengan serangkaian kegiatan Bakti Sosial, Makan Bersama, Hiburan dan lain-lain, maka Para Pemuda/i Perantau dari Desa Haunatas, Tanjungrompa dan Beberapa desa lainnya kembali akan melakukan kegiatan PULBERTA-II di Akhir tahun 2009 setelah 10 tahun Berlalu dari Pulberta-I yang sangat sukses saat itu yang sebelumnya masih berada di wilayah Kec. Batangtoru, Tapanuli Selatan.
Pulberta di akhir tahun 2009 ini dapat disebut juga menjadi Pulberta di Awal Tahun 2010 (oleh panitia menyebut PULBERTA 2010).
Para Pemuda/i Perantau sudah melakukan beberapa persiapan dengan membentuk Panitia di beberapa Kota (Jakarta, Batam, Pekanbaru dan Medan sekitarnya) yang kepanitiannya dipusatkan di JABOTABEK.
Kegiatan Pulberta yang ke Dua ini akan melakukan kegiatan sosial bagi Masyarakat di Kampung dengan tidak jauh beda dengan kegiatan Pulberta-I waktu itu. Rencana Kegiatan PULBERTA ke Dua adalah Bakti Sosial (Gotongroyong), Natal bersama, Hiburan sekalian pencarian Dana, Makan Bersama ala Pesta Gotilon, Ramah Tamah serta kegiatan2 lainnya yang mungkin akan berkembang sesuai dengan Kondisi Dana yang didapat dari para Iuran Wajib para Pemuda/i langsung, Donator Orang Tua perantau Langsung, Pemuda/i yang lahir diluar Kec. Marancar, Para Orang Tua diluar Kec. Marancar yang masih mempunyai hubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan Kec. Marancar yang mau Peduli dengan Masyarakat di Kec. Marancar.
Dana yang dibutuhkan Panitia untuk kegiatan ini sekitar Rp. 20.000.000.- (20 juta).
Panitia dimotori oleh para Pemuda/i dan dibantu beberapa Orang Tua yang ada di Perantauan.
Serangkaian Kegiatan Pulberta ke Dua ini akan dilakukan Tgl 29 Desember 2009 hingga 30 Desember 2009 dan kegiatan akan dipusatkan Desa Haunatas Kec. Marancar, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Para Panitia hingga saat ini masih bekerja keras mempersiapkan segala sesuatunya serta bekerjasama dengan beberapa pihak termasuk para Pemuka Agama dan Pemerintahan Setempat.
Beberapa Perantau juga mengusulkan agar Pemerintahan tingkat Kecamatan dan para Pejabat setempat di undang untuk mengikuti kegiatan ini, namun demikian Panitia masih mempertimbangkan hal ini apakah memungkinkan atau tidak dilakukan undangan khusus bagi pemerintahan tingkat Kecamatan.
Dalam Pelaksanaan Pulberta ini diharapkan para Perantau baik Pemuda/i, Orang Tua, Keluarga para Perantau sudah tiba di Kampung masing-masing paling lambat tgl 28 Desember 2009 atau paling tidak tgl 29 Desember 2009 agar dapat mengikuti seluruh kegiatan2 Pulberta tersebut.
Para Panitia sangat berharap bagi Para Perantau, Keluarga di Perantauan atau Keluarga Perantau yang masih ada hubungannya dengan Kec. Marancar mau peduli dan membantu kegiatan ini sekalipun tidak bisa mengikuti Pulberta ke Dua ini nantinya.
Bentuk Partisipasi Dana dapat di Transfer ke:
BANK MANDIRI kantor Cabang CIKARANG.
a/n: DENNI
a/c : 156-00-0268649-3
Pertanggung jawaban seluruh Dana akan dipertanggung jawabkan setelah selesai semua Kegiatan nantinya.
Sebagai Pusat Kesekretariatan saat ini Panitia Memutuskan di Jl. Pengantin Ali No. 78 Rt.04/06 Gg.Asem Kel. Ciracas, Jakarta Timur. Telp. 021-8703938.
Atau Bisa menghubungi para Panitia / Pemuda/i baik melalui Keluarga atau kerabat terdekat lainnya.
Informasi ini sangat diharapkan dapat diinformasikan bagi seluruh Para Perantau Langsung, Keluarga / Keturunan di Perkotaan yang berasal dari Kec. Marancar khususnya yang berasal dari Desa Haunatas, Tanjung Rompa, Pancur Batu dan desa lainnya yang ada di Kec. Marancar.
MARI PEDULI TERHADAP KAMPUNG KITA MASING-MASING WALAUPUN KITA, ORANG TUA KITA YANG SUDAH BERADA JAUH DIPERANTAUAN BELUM PUNYA WAKTU UNTUK MELIHAT KONDISI KAMPUNG ASAL USUL DIMANA KITA BERADA SAAT INI ATAUPUN KITA YANG MASIH PUNYA HUBUNGAN LANGSUNG DENGAN KAMPUNG ASAL USUL KITA. (febersormin)
Sungguh luar biasa upaya perantau asal Kec.Marancar.Mudah-mudahan dapat diikuti oleh Kec.lainnya di wilayah Tapanuli Selatan.Unang lupa hamuna tu huta muna nang pe dao hamuna di ratto
ReplyDeleteSudah saatnya para Perantau mulai melirik Sumber Daya di Kampung setelah melihat berbagai hal di Kota dan pengalaman2 selama diperantauan. Kalau Perantau tidak kembali ke kampungnya maka itu mungkin tidak bisa disebut Perantau lagi, tapi Sudah Warga yang sudah pindah he.aha.ah.a.aha..a.. karena sebutan Perantau mungkin sering disamakan dengan harapan akan kembali lagi... bena ngak yah he.aa.a.a
ReplyDeleteThanks atas komentarnya...