Saat ini banyak Jemaat yang mengkwatirkan jumlah/statistik Umat Kristiani di Indonesia ini khususnya Umat GKPA ditengah-tengah masyarakat Negeri tercinta ini. Rata-rata umat GKPA mengikuti program KB yang mempunyai anak sekitar 2 s/d 3 anak termasuk banyak di pelosok bonabulu dimana jemaat GKPA berada. Apalagi umat GKPA di perkotaan mempunyai anak 3 sudah sangat dianggap cukup sekali mengingat pertimbangan dari segi kehidupan Ekonomi jemaat itu sendiri. Sehingga tidak disangkal bahwa perkembangan umat kristen GKPA sangat lambat jika dibandingkan dengan agama lain.
Ilustrasinya jika ada 20 KK umat GKPA yang punya anak 2 s/d 3 orang dan umat lain 5 KK dengan SDM yang lebih rendah dan punya anak 4 s/d 6 orang. Maka di masa yang akan datang jumlah Umat agama lain akan lebih banyak dari umat GKPA itu sendiri dengan asumsi tingkat kematian memiliki kondisi yang sama. Bahkan tidak tertutup kemungkinan dalam 2 Generasi Jumlah Umat Agama lain akan lebih banyak dari Jumlah umat GKPA itu sendiri. Tidak tertutup kemungkinan Jumlah GKPA akan semakin sedikit di 3 s/d 4 Generasi.
Bagaimana umat GKPA, Pelayanan GKPA menyikapi hal-hal diatas, Apakah program KB di kalangan anak Muda dan Keluarga Muda tidak perlu mempertimbangkannya demi kelangsungan hidup umat GKPA dalam kesehari-hariannya?
Biarlah waktu yang menjawabnya....
No comments:
Post a Comment