Berbagai upaya dilakukan baik dari sisi Hiburan, menunjukkan kepedulian terhadap Lingkungan dan masyarakat, menunjukkan Peduli akan Daerah dan masih banyak hal yang ditunjukkan dari Caleg DPRD tersebut.
Kegiatan-kegiatan menjelang Pemilihan Perwakilan Rakyat baik di DPR, DPRD Tk.I maupun DPRD Tk.II sudah merupakan suatu hal yang tidak boleh dikesampingkan lagi diera keterbukaan dan demokrasi saat ini, baik di Tingkat Pusat hingga ke daerah dan desa-desa. Banyak Pribadi atau anggota partai yang berkeinginan untuk ikut dalam pembangunan daerah khususnya di Daerah Tapanuli Selatan dan daerah-daerah pecahannya menjadi daerah kabupaten seperti Padanglawas, Madina dan daerah lainnya. Menjelang Pemelihan Wakil Daerah/DPRD TK-II ini, para calon-calon yang sudah resmi menjadi calon DPRD TK.II berusaha memaksimalkan upaya dalam hal mencari dan mendapatkan simpatik dari masyarakat dimana Dapil nya masing-masing berada.
Dari beberapa hal atau kegiatan yang muncul dan sering digunakan oleh para Calon Legislatif di Tapanuli Khususnya di Tapanuli Selatan saat ini, sangat menarik diikuti setiap aktivitas dan gerak gerik para Caleg dalam hal upaya-upaya mempersiapkan dalam pesta demokrasi di April 2014 nanti yang umumnya berupa:
1. Mengunjungi masyarakat saat Pesta Pernikahan.
2. Mengunjungi masyarkaat saat ada Kematian disuatu daerah.
3. Acara-acara sosial, Keagamaan dan budaya yang dilakukan di daerah setempat.
4. Meninjau suatu lokasi karena ada kejadian yang menimpa masyarakat setempat, seperti banjir, melihat jalan yang terputus, melihat adanya perusakan Lingkungan dan masalah-masalah yang muncul kepermukaan daerah/nasional dan dimungkinkan membawa dampak untuk penambahan pendukung di pemilihan nanti.
5. Membangun Jaringan Sosial dengan antar desa melalui perangkat-perangkat desa dan tokoh yang ada.
6. Kegiatan-kegiatan lainnya, seperti sifatnya melakukan program untuk mengangkat Ekonomi, Sosial dan Budaya masyarakat setempat dimana Dapilnya berada.
Dari semua, kegiatan-kegiatan di atas, tidak kalah menarik bagaimana peran para Komunitas sosial media dan jaringan pembawa berita, merupakan hal yang terpenting yang tidak dapat dilupakan oleh para si Caleg. Peran Pembawa Berita di Media merupakan salah satu Modal yang harus dibangun untui memaksimalkan Sumber Daya dari para Caleg DPRD Tapsel ini.
Hiruk Pikuk Persiapan Pesta Demokrasi 2014 ini, bukan hanya menarik dari sisi upaya-upaya para Caleg DPRD-TK II diperhatikan dan diikuti dalam hal mencari, mempertahankan para pendukungnya, tetapi disisi lain, hal menarik diperhatikan adalah bagaimana para Calon Pemilih sudah menerima pengetahuan bagaimana seharusnya menjadi Pemilih saat ini. Lewat Informasi dari media elektronik dan media Cetak serta didukung dengan media komunikasi langsung dari masyarakat setempat, membuat para Caleg DPRD Tapsel harus hati-hati melakukan upaya/kegiatan dalam hal menarik simpatik para calon pemilih. Saat ini hampir masyarakat sangat tidak menyukai dengan Caleg DPRD yang teridentifikasi dengan Korupsi, namun untuk mengetahui apakah Caleg DPRD ada korupsi atau tidak, bukanlah hal perkara mudah dengan informasi yang terbatas. Bahkan terkadang pemberian Caleg DPRD terhadap masyarakat langsung seperti alasan peduli sosial dan hal pemberian lainnya, tanpa disadari masyarakat tersebut telah mendukung upaya Caleg DPRD tersebut nantinya untuk dapat tersangkut hal namanya Korupsi.
Menurut penelian sebagian peneliti, bahwa salah satu sumber penyebab adanya Korupsi di tingkat DPR dari Pusat hingga DPRD-TK II, tidak lebih dari banyaknya uang yang dikeluarkan oleh si Caleg saat kampanye melalui pembiayaan Promosi, Penarik hati pemilih, mempertahankan pemilih dan biaya kewajiban dalam organisasi. Mungkin kalau itung-itung di pakter tuak, jika Caleg mengeluarkan Rp. 100.0000 untuk satu orang dan dalam satu team kegiatan dalam upaya pemenangnya dalam satu kegiatan ada 5 orang, maka sekali kegiatan harus mengeluarkan minimal Rp. 500.000.- belum lagi untuk biaya yang didatangi, dan kegiatan-kegiatan itu berulang-ulang dilakukan dari beberapa bulan jauh-jauh hari di 2013 hingga April 2014 nanti, Biaya Spanduk, biaya lainnya, maka tidak salah perkiraan para peneliti bahwa biaya yang dikeluarkan oleh seorang Caleg DPRD TK-II bisa hingga Rp. 1 Milliar. Memang tergantung dari area DAPIL masing-masing, dan menurut sebagian orang, biaya Caleg di Daerah yang jauh dari Pusat kota dapat lebih murah dibandingkan dengan di tengah-tengah kota. Namun hal inipun tergantung daerah dan karakter peta kekuatan politik di daerah masing-masing serta faktor-faktor lainnya.
Yang pasti, pesta Demokrasi di Negeri ini, sesuatu Fenomena pesta rakyat yang menarik untuk di ikuti dan tidak terkecuali di wilayah Daerah Tapanuli Selatan. Masih banyak hal-hal menarik yang bisa disoroti dari hiruk pikuknya Persiapan Pesta Demokrasi April 2014 nanti, termasuk yang dengan bangganya mengucapkan ingin Golput atau tidak mau ikut memilih dan hal-hal lainnya. Yang terutama dari semua hiruk pikuknya persiapan Pesta Demokrasi ini biarlah masyarakat semakin mendapatkan Informasi yang cukup untuk mengetahui para Caleg DPRD yang akan dipilihnya nanti yang benar-benar tidak sekedar mengandalkan Uang dan kekuatan Organisasi semata, tetapi lebih mengandalkan Pengetahuan dan Kepedulian terhadap Perkembangan ekonomi, sosial, budaya masyarakat yang membangkitkan semangat gotong royong dimasyarakat dengan Pemerintahan. Hiruk pikuk Proses Pilkada menunjukkan kepedulian pada masyarakat dan lingkungan yang ditunjukkan caleg melalui aktivitas seperti mendatangi masyarakat secara langsung, menunjukkan dan menerima aspirasi masyarakat yang tidak hanya dilakukan saat Proses Persiapan Pemilihan itu dilakukan, tetapi menjadi awal untuk berbuat dengan sepenuh hati bagi kemajuan daerahnya saat sudah menduduki kursi wakil rakyat nantinya.
Selamat Berjuang bagi Para Caleg DPRD-TK II Tapanuli Selatan.